Selasa Dalam Susunan


BUKAN MENCARI INFORMASI TAPI MENYARING INFORMASI

Semua berawal dari pembicaran thesis yang diselingi sebuah lirik lagu kira-kira seperti ini. “Generasi…..!!! masa depan, nggak berpendidikan penyakitan” demikian sepenggal lirik lagu Slank, band fenomenal yang banyak digandrungi remaja dari dulu hingga sekarang. Lirik lagu yang membuat miris kalangan muda yang sepanjang perjalanan hidupnya berada di trotoar yang benar. Ya generasi berpendidikan yang nggak berpendidikan. Sepenggal kalimat itu sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan kiprah generasi muda saat ini. Sudahkah kita merasa sebagai generasi berpendidikan atau berintelektual? Secara formal mungkin ya, tapi apakah tinggat pendidikan formal sudah menjamin kualitas intelektual kita?? Itulah pertanyaan yang harus kita hayati dan renungkan bersama-sama. Cieeee…!!! Yang merenungkan……!!!!!
Dari filosofi bahasa terdapat kata in dan formasi, yang memiliki arti dalam dan susunan, dari kebudayaan dalam artinya orang yang membantu  untuk keberlangsungan suatu organisasi, dan organisasi memerlukan susunan yang terstruktur sehingga bias menyentuh ke penyampai dan penerima informasi.
Informasi diibaratkan sebagai bentrokan antara kutub positif dan kutub negatif dalam teori fisika. Pada baterai terdapat 2 (dua) kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Berdasarkan teori, bila kutub positif dan kutub negatif kita hubungkan dengan kawat penghantar listrik, maka akan mengalir elektron dari kutub negatif melalui penghubung ke kutub positif. Para ahli juga telah melakukan perjanjian bahwa arah arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Demikian juga dengan sebaran informasi yang positif akan ada kemungkinan berubah menjadi negatif jika tidak dihubungkan dengan pengantar listrik yang baik dalam hal ini, orang yang menyebarkan informasi tersebut.  
Di zaman yang sedemikian kompleks serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, sebagai generasi muda kita diharapkan menjadi generasi yang mempunyai kualitas intelektual dan moralitas yang kuat untuk menyikapi berbagai persoalan dan tantangan dalam masyarakat. Akses untuk memperoleh informasi bukan lagi suatu yang sulit. Dari ujung timur ke ujung barat informasi mengalir seperti air. Tak terbendung tak tertahan. Akses informasi yang tidak terbendung sedikit banyak mempengaruhi kualitas intelektual seseorang. Orang dengan mudah terjangkit virus pencitraan, endemi kambing hitam dan penyakit kronis fitnah hanya karena informasi yang overdosis sehingga tidak tersaring dengan baik dan benar. Informasi seakan datang sendiri tanpa dicari tanpa diundang.  Oleh karena akses informasi yang tidak terbendung, sangat penting untuk menyaring segala bentuk informasi yang masuk. Triangulasi atau mengecek kembali keabsahaan data atau infirmasi yang masuk sangat penting dilakukan. Triangulasi sumber, dalam hal ini sumber informasi atau dari mana informasi itu berasal juga sangat penting diketahui. Jadi sekarang bukan lagi mencari informasi tapi menyaring informasi.
 ----gBg--- Selasa tengah sedikit malam

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer